Nana melempar tasnya
sembarang di sofa. Kevin geleng – geleng
kepala melihat sifat Nana yang belum berubah. Kasar. Sembrono. Itulah Nana.
Kevin yang malam ini sengaja mampir sebentar ke apartemen Nana; mengambil tas
Nana lalu meletakkannya dengan rapi di dalam kamar Nana. Sudah hal biasa bagi Kevin keluar – masuk kamar
Nana. Empat tahun lebih mereka bersama – sebagai sahabat – membuat tidak ada
lagi jarak di antara mereka. Tapi, tetap ada batas – batas tertentu yang harus
mereka patuhi.
Rabu, 04 November 2015
Senin, 02 November 2015
Berubah - 2
Seminggu
kemudian.
Devi
akhirnya masuk sekolah lagi, setelah seminggu ia izin tidak masuk sekolah
dengan alasan sakit. Sebenarnya, Devi tidak sakit seperti demam atau
semacamnya. Gadis itu hanya trauma dengan kejadian seminggu yang lalu. Ia masih
takut untuk keluar rumah sendirian. Bahkan, untuk sementara ini, ia diantar –
jemput oleh kakak laki – lakinya.
Berubah - 1
Devi
mematikan musik di ponselnya. Sudah sekitar empat jam ia latihan dance; dua jam latihan bersama tim,
sisanya ia berlatih sendiri. Devi duduk dan meneguk air botolnya sampai habis.
Keringat bercucuran dipelipis gadis itu.
Devi
terdiam di depan cermin besar yang memantulkan sosok dirinya. Wajah Devi tampak
sangat lelah. Ia sangat bekerja keras untuk pertandingan dance di DBL minggu depan. Karena Devi adalah center of the group; ia
memperoleh bagian dance paling banyak
dibandingkan anggota yang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)