Rabu, 04 November 2015

17:25 - 7

Nana melempar tasnya sembarang di sofa. Kevin geleng – geleng kepala melihat sifat Nana yang belum berubah. Kasar. Sembrono. Itulah Nana. Kevin yang malam ini sengaja mampir sebentar ke apartemen Nana; mengambil tas Nana lalu meletakkannya dengan rapi di dalam kamar Nana. Sudah hal biasa bagi Kevin keluar – masuk kamar Nana. Empat tahun lebih mereka bersama – sebagai sahabat – membuat tidak ada lagi jarak di antara mereka. Tapi, tetap ada batas – batas tertentu yang harus mereka patuhi. 

Senin, 02 November 2015

Berubah - 2

Seminggu kemudian.

Devi akhirnya masuk sekolah lagi, setelah seminggu ia izin tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Sebenarnya, Devi tidak sakit seperti demam atau semacamnya. Gadis itu hanya trauma dengan kejadian seminggu yang lalu. Ia masih takut untuk keluar rumah sendirian. Bahkan, untuk sementara ini, ia diantar – jemput oleh kakak laki – lakinya.

Berubah - 1

Devi mematikan musik di ponselnya. Sudah sekitar empat jam ia latihan dance; dua jam latihan bersama tim, sisanya ia berlatih sendiri. Devi duduk dan meneguk air botolnya sampai habis. Keringat bercucuran dipelipis gadis itu.

Devi terdiam di depan cermin besar yang memantulkan sosok dirinya. Wajah Devi tampak sangat lelah. Ia sangat bekerja keras untuk pertandingan dance di DBL minggu depan. Karena Devi adalah center of  the group; ia memperoleh bagian dance paling banyak dibandingkan anggota yang lain.